Kamboja, sebuah negara di Asia Tenggara, baru-baru ini mengumumkan kenaikan upah minimum bulanan bagi pekerja industri fesyen. Keputusan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dan mengurangi kesenjangan upah di sektor ini.
Pemerintah Kamboja telah menetapkan upah minimum bulanan untuk pekerja industri fesyen sebesar 192 dolar AS mulai bulan Januari 2021. Kenaikan ini mencapai 5,84% dari upah sebelumnya, yang sebesar 182 dolar AS per bulan.
Kenaikan upah minimum ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah Kamboja untuk meningkatkan kondisi kerja dan kesejahteraan pekerja industri fesyen. Sebagai salah satu negara produsen pakaian terbesar di dunia, Kamboja memiliki industri fesyen yang berkembang pesat namun seringkali diwarnai dengan isu-isu terkait upah rendah dan kondisi kerja yang buruk.
Dengan adanya kenaikan upah minimum ini, diharapkan para pekerja di sektor industri fesyen dapat merasakan peningkatan pendapatan yang nyata dan merasa lebih dihargai atas kontribusi mereka dalam industri ini. Selain itu, kenaikan ini juga diharapkan dapat mengurangi tekanan ekonomi yang dirasakan oleh pekerja dan keluarga mereka.
Meskipun kenaikan upah minimum ini merupakan langkah positif, masih banyak pekerja di industri fesyen Kamboja yang harus bekerja dalam kondisi yang tidak manusiawi dan upah yang masih di bawah standar. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk terus melakukan upaya untuk meningkatkan kondisi kerja dan upah pekerja di sektor ini.
Kenaikan upah minimum bulanan bagi pekerja industri fesyen di Kamboja merupakan langkah yang positif dalam memperjuangkan hak-hak pekerja dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Diharapkan langkah ini dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain di Asia Tenggara untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi pekerja industri fesyen.